Kalimantan Timur menyimpan sejuta pesona alam yang punya keunikannya tersendiri, salah satunya Pulau Kakaban. Pulau dengan bentuk yang menyerupai angka 9 ini merupakan rumah bagi ubur-ubur langka yang menarik untuk disaksikan.

Kakaban sendiri memiliki arti memeluk. Masyarakat menyebutnya sebagai Kakaban karena bentuk pulau yang seolah memeluk danau. Memiliki nama yang serupa dengan pulaunya, danau di tengah pulau itu dinamakan Danau Kakaban.

Air Danau Kakaban berjenis air payau yang merupakan perpaduan dari air laut, air hujan, dan air tanah. Namun tak hanya pulau dan danaunya, tempat ini memiliki begitu banyak pesona yang bisa membuat wisatawan terkagum-kagum. Yuk, coba simak ulasan berikut!

Lokasi Danau Kakaban

Danau Kakaban dan Pulau Kakaban berada di Kepulauan Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Asal Mula Terbentuknya Danau Kakaban

Menurut penelitian dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dr Anugerah Nontji mengungkapkan bahwa Danau Kakaban terbentuk dari terjadinya pengangkatan atol (pulau karang yang berbentuk cincin) setinggi 40-60 meter sekitar 1-2 juta tahun yang lalu hingga membentuk sebuah danau. Kemudian danau ini bercampur air laut dan air tanah ditambah dengan air hujan. Sehingga danau Kakaban disebut memiliki jenis air payau.

Yang Menarik dari Danau Kakaban

Karena letaknya yang jauh dari keriuhan kota, Pulau dan Danau Kakaban masih terjaga kemurnian dan keasrian alamnya. Meski letaknya tersembunyi jauh dari wilayah kota, destinasi wisata ini tetap terdengar dan ingin dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru negeri, bahkan wisatawan mancanegara.

Di kawasan danau air payau yang menawan ini dapat dijumpai para wisatawan yang sedang menikmati keindahan yang ditawarkannya. Juga mereka yang sedang berkegiatan seperti berjemur, berenang, snorkeling, ataupun bermain pasir pantai yang putih bersih.

Ubur-ubur di Danau Kakaban yang berevolusi

Tak hanya itu, rupanya daya tarik utama yang membuat penasaran para wisatawan adalah keberadaan hewan ubur-ubur di sekitar perairan Danau Kakaban. Tapi jangan khawatir, populasi ubur-ubur yang diperkirakan mencapai ribuan ini ternyata aman bagi para wisatawan karena tidak menyengat.

Ubur-ubur di Danau Kakaban telah berevolusi karena kondisi danau dengan air payau tidak ada predator yang mengganggu ekosistem ubur-ubur dan sumber makanan untuk ubur-ubur di sini melimpah. Sehingga kelenjar nematosis atau kelenjar sengat ubur-ubur mengalami reduksi dan sudah tidak bisa lagi menyengat.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebagian besar ubur-ubur disini jinak dan tidak membahayakan.

Siapa sangka jika populasi ubur-ubur di Danau Kakaban ini telah terperangkap di dalamnya selama jutaan tahun lalu. Seiring berjalan waktu, jumlah populasi ubur-ubur ini tentunya semakin banyak. Hal ini membuat pemandangan danau semakin memesona dengan segerombolan populasi ubur-ubur yang menari-nari di dalam air.

Kondisi air Danau Kakaban yang dikelilingi pulau membuat danau tidak mengalami pasang surut seperti laut di sekitarnya. Kondisi ini membuat populasi ubur-ubur makin banyak berkembang. Spesies ubur-ubur ini memiliki ragam warna seperti merah, jingga, putih, sampai ungu muda.

Empat spesies ubur-ubur di Danau Kakaban

Setidaknya ada empat jenis spesies ubur-ubur di Danau Kakaban, yaitu ubur-ubur totol (Mastigias papua), ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur kotak (tripedalia cystophora), dan ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata).

Ubur-ubur totol yang memiliki ciri berwarna bening dan coklat kekuningan menjadi populasi terbesar di danau Kakaban.

Ubur-ubur bulan adalah spesies dengan ukuran tubuh terbesar, bentuknya cukup unik karena memiliki ciri tubuh transparan dengan motif daun semanggi di ujung tudungnya.

Ubur-ubur kotak memiliki ukuran tubuh paling kecil, namun ubur-ubur jenis ini memiliki sengat yang paling mematikan karena kelenjar nematosisnya masih berfungsi normal.

Sedangkan ubur-ubur terbalik memiliki ciri yang unik sesuai namanya. Tudungnya terbalik berada di bawah dan tentakelnya berada di atas. Ubur-ubur terbalik biasanya berada di dasar perairan.

Peraturan berenang dengan ubur-ubur di Danau Kakaban

Untuk menjaga populasi ubur-ubur sebagai biota endemik, pemerintah Kabupaten Berau melalui SK Bupati Berau No. 516 Tahun 2013 tanggal 2 September 2013 telah menetapkan danau Kakaban sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah.

Meski populasi ubur-ubur cantik ini dapat disaksikan langsung dengan mata telanjang sambil berenang-renang, tetap ada beberapa peraturan yang harus kamu patuhi saat sedang berenang bersama mereka:

Sekali lagi, peraturan di atas harus kamu taati untuk turut menjaga populasi ubur-ubur yang indah di destinasi wisata bagian timur pulau Kalimantan.

Aneka ragam pohon di Pulau Kakaban

Satu lagi hal unik yang dapat ditemui di area Danau Kakaban adalah deskripsi yang tertera pada setiap titik pohon. Deskripsi yang tertera pada pohon berisikan nama dan penjelasan tiap ragam jenis pohon yang ada di sana.

Terdapat jenis pohon seperti Pohon Bakung, Ubal, Ligayan, Puut, Ipil, Bullung-Bullung, Asin-Asin dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahkan salah satu di antara pepohonan itu, terdapat tumbuhan tergolong langka yang jarang-jarang dapat dijumpai.

Selain menikmati keindahan alamnya, tentu saja kamu bisa berlibur sambil mengedukasi diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *